Kamis, 16 Juni 2011

Agama-Agama di Muka Bumi

Agama-agama di muka bumi ini sebenarnya menurut asal muasal perkembangannya itu terbagi kedalam dua rumpu, yaitu:


1. Agama Wahyu (Samawi)
ialah agama yang turun dari Allah SWT, disampaikan dengan wahyu kepada Rasul-Rasul_Nya melalui malaikat Jibril, untuk mensejahterakan umat manusia di bumi ini.
Agama ini ada yang berlaku hingga saat ini dan ada yang sudah tidak laku lagi untuk akhirat. seperti agama yang diturunkan pada Bani Israil. karna pada pada umumnya agama-agama ini telah dirusak oleh kaumnya sendiri.
contoh: Agama yang dibawa oleh Nabi Musa dengan Taurat-nya, dan agama yang dibawa Nabi Isa dengan Injilnya.
adapun Nabi Muhammad membawa agamanya (Islam), adalah agama sepanjang Zaman.
firman Allah SWT:
"Sesungguhnya agama yang diakui Allah untuk kamu peluk hanyalah Islam." (QS. Ali Imran: 19)
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah ke dalam Islam dengan menyeluruh dan janganlah engkau menuruti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al Baqarah: 208)
Sabda Nabi SAW:
"Setiap nabi dikirimkan khusus untuk bangsanya, tetapi aku dikirimkan baik kepada bangsa kulit merah ataupun hitam." (fiqhussunnah)
Firman Allah SWT:
"Tiada Aku utus engkau wahai Muhammad, melainkan untuk rahmat sekalian alam." (QS. Al Anbiya: 107)
Dari Abu Hurairah r.a., bersabda Nabi SAW: "Tiap-tiap orang yang telah mendengar kenabianku, baik Nasrani atau Yahudi, kemudian ia mati tidak masuk Islam, niscaya ahli neraka." (H.R. Muslim)
2. Agama Thabi'i (kultur, budaya)
Agama ini merupakan hasil budaya manusia. Sesungguhnya manusia itu dilahirkan dengan fitrah beragama. Ia ingin beribadah,tetapi karna dengan berbagai penyimpangan tumbuhlah suatu kepercayaan yang melahirkan suatu peribadatan tersendiri.
kitab itu ditulis setelah sang Guru meninggal dan si penulis tidak mencantumkan namanya. sebagian kitab-kitab thabi'i itu ditulis sendiri oleh sang guru. contoh kitab-kitab thabi'i ialah: weda, tripitaka, zenda-awesta, dsb.
ahli sejarah perkembangan membagi agama kultur menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Agama Primitif
Manusia Neanderthal yang diperkirakan hidup sekitar 50-30 ribu tahun sebelum masehi telah mengenal upacara penguburan dan ritus-ritus lainnya yang menunjukkan adanya kepercayaan akhirat. dan mereka ini telah mengenal cara menaburkan bunga dikuburan dan mengenal sihir untuk berburu.
Agama primitif lahir karena dorongan fitrah manusia sendiri. akan tetapi karena otaknya belum mampu untuk memecahkan persoalan aneh yang merangsang alam fikirannya timbullah perwujudan angan-angan, berupa mitos-mitos yang melahirkan ritus-ritus tertentu.
b. Animisme
Mereka percaya bahwa roh itu bukan hanya menempati makhluk-makhluk hidup saja, akan tetapi jugabenda-benda nati. sehingga ruh terdapat dalam batu-batuan, pohon-pohon besar, tombak, bukit-bukit, jiat, dll. sungguh itu adalah perbuatan Khurafat.
Hingga kini pun sisa-sisa dari bangsa animisme masih kental, diantaranya; bendera kerajaan, tembok, keris,, gamelan, dll. dianggap memiliki kekuatan mistis dan bersemayamlah roh di dalamnya. Sehingga dipujalah semua itu dengan menamakan benda-benda tersebut seperti; datuk, kiai, tuan, mbah, dsb. dan disiapkanlah berbagai macam sesajian di sekitarnya untuk menghormati benda-benda tersebut.
c. Dinamisme
pada dasarnya ajaran Dinamisme hampir miri dengan ajaran Animisme. Menurut Dinamisme, seiap benda itu mempunyai kekuatan gaib. Karena sifatnya yang luarbiasa, ada kekuatan besar, ada kekuatan istimewa, dsb. ada pula:
orang cebol karena kecebolannya
kerbau bule karna bebuleannya
pohon besar karna kebesarannya
dsb.
gigi, rambut, kuku musuh, tatu, dan cecah dianggap sebagai penangkal.
sisa-sisa agama Dinamisme yang masih eksis di zamna sekarang, diantaranya:
azimat berkekuatan gaib sebagai penangkal dari marabahaya yang kemudian dikalungkan pada lehernya, digantungkan pada kendaraan, ditempelka pada dinding rumah, dsb.

Sesungguhnya kita sebagai umat Islam selalu bertindak hati-hati dalam mengerjakan sesuatu yang kita tidak tau ilmunya hingga kita mengetahui ilmu tersebut agar kita tak terjerumus dalam Takhayul, Bid'ah, dan Khurafat.
Allahu a'lam bishshawab..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar